Kisi-Kisi (SKL) Ujian Nasional SMA/MA Sosiologi Tahun Pelajaran 2010/2011
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SOSIOLOGI SMA/MA (PROGRAM IPS)NO. | STANDAR KOMPETENSI LULUSAN | INDIKATOR |
1. | Mendeskripsikan interaksi sosial sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. | Mendeskripsikan terjadinya interaksi sosial. |
Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial. | ||
Mendeskripsikan nilai sosial. | ||
Mendeskripsikan norma sosial. | ||
Mengidentifikasi jenis-jenis norma sosial. | ||
2. | Menjelaskan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian. | Mendeskripsikan fungsi/tujuan/bentuk sosialisasi. |
Mengidentifikasi media sosialisasi. | ||
Mendeskripsikan fungsi berbagai media sosialisasi. | ||
3. | Mendeskripsikan berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat. | Mengidentifikasi perilaku menyimpang. |
Mendeskripsikan proses terjadinya perilaku menyimpang. | ||
Mengidentifikasi berbagai jenis lembaga pengendalian sosial. | ||
4. | Mendeskripsikan bentuk struktur sosial, konflik sosial, dan mobilitas sosial. | Mendeskripsikan struktur sosial. |
Mengidentifikasi bentuk-bentuk struktur sosial. | ||
Mengidentifikasi berbagai jenis konflik sosial. | ||
Mendeskripsikan cara mengatasi konflik sosial. | ||
Mendeskripsikan struktur sosial masyarakat majemuk. | ||
Mendeskripsikan pengaruh struktur sosial terhadap integrasi sosial. | ||
Mendeskripsikan proses terjadinya mobilitas sosial. | ||
Mengidentifikasi bentuk mobilitas sosial. | ||
5. | Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. | Mendeskripsikan terbentuknya berbagai kelompok sosial. |
Mendeskripsikan terjadinya kemajemukan sosial dalam masyarakat. | ||
Menjelaskan dampak kemajemukan sosial dalam masyarakat. | ||
Menjelaskan primordialisme dalam masyarakat multikultural. | ||
6. | Menganalisis proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya. | Mengidentifikasi jenis-jenis perubahan sosial. |
Mendeskripsikan penyebab perubahan sosial. | ||
Menjelaskan dampak dari perubahan sosial. | ||
7. | Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial. | Mengidentifikasi ciri-ciri lembaga sosial. |
Mendeskripsikan fungsi berbagai lembaga sosial dalam masyarakat. | ||
8. | Menganalisis penelitian sosial sederhana. | Mendeskripsikan rancangan penelitian sosial. |
Mengidentifikasi jenis-jenis penelitian sosial. | ||
Mengidentifikasikan teknik sampling/pengumpulan data. | ||
Menjelaskan prosedur pengolahan data dalam penelitian sosial. | ||
Menginterpretasikan/menyimpulkan hasil penelitian. | ||
Menjelaskan fungsi laporan. |
———————–
Sumber : Lampiran Permendiknas Nomor 46 Tahun 2010
Lembaga sosial
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1].
Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan dari masyarakat, sebagai paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah laku anggotanya.[2]
Daftar isi |
[sunting] Pengertian Lembaga Sosial
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial [3]. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.[4]. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. [4]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[4]
Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut. [5].
[sunting] Perkembangan Lembaga Sosial
Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[6] Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar.
Contoh: Dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual. |
Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga sosial. [6] Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat merupakan lembaga sosial karena untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. [2]
Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[2] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[2]
[sunting] Syarat Norma Terlembaga
Menurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat sebagai berikut[7]:
Sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebut.
Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial tersebut.
Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.
Dikenal empat tingkatan norma dalam proses pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga menjadi suatu kebiasaan (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Tata kelakuan semacam ini disebut adat istiadat (custom). Bagi anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena rindu yang tidak tertahan, akibatnya ia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis karena dianggap tidak suci.
Keberhasilan proses institusinalisasi dalam masyarakat dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam masyarakat, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana masyarakat dengan sendirinya ingin berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat..[7]
Lembaga sosial umumnya didirikan berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses penerapan ke dalam institusi atau institutionalization menghasilkan lembaga sosial [8].
[sunting] Ciri dan Karakter
Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali.
Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut[6]:
Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.
Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.
Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.
CONTOH SOAL SOSIOLOGI
1.Pada saat ini terdapat kecenderungan interaksi sosial antara orang dengan lingkungancenderung merusak, hal ini dikarenakan…
a.Jaman edan
b.Globalisasi
c.Individualistik
d.Banyak orang pandai
e.Keinginan cepat mencukupi kebutuhan
2.Rakyat memilin calon presiden karena dipercaya calon tersebut mampu menjadi harapan.Interaksi sosial tersebut di dorong oleh faktor …
a.Adaptasi
b.Identivikasi
c.Imitasi
d.Sugesti
e.Motivasi
3.Membantu musibah bencana alam merupakan perilaku interaksi sosial yang di dorong olehrasa …
a.Sugesti
b.Empati
c.Adaptasi
d.Identivikasi
e.Imitasi
4.Baik dan buruk sebagai nilai sosial yang berfungsi untuk …a.Agar orang tidak merusak
b.Kontrol perilaku sosial
c.Agar tercipta keadaan baik d.Cinta dengan sesamae.Saling membantu antar sesama
5.Media komunikasi yang mampu membangkitkan daya juang (fighting spirit) korban bencanamerupakan fungsi media di bidang …
a.Ekonomi
b.Politik
c.Psikologis
d.Lingkugan
e.Budaya
6.Media sosialisasi yang mampu mempengaruhi pola tanggapan, pengambilan keputusan, dan pelaksaan keputusan tiap-tiap individu adalah …
a.Sekolah
b.Keluarga
c.Media massa
d.Organisasi
e.Kelompok sepermainan
7.Media sosialiasi yang memiliki peranan penting dalam membangun paham kebangsaan setiapwarga Negara adalah…
a.Sekolah
b.Keluarga
c.Media massa
d.Organisasie.Kelompok sepermainan
8.Kelompok band merupakan contoh media sosialisasi…
a.Sekolah
b.Keluarga
c.Media massa
d.Organisasi
e.Kelompok sepermainan
9.Perilaku panatisme berlebihan yang berpotensi merusak hasil pembangunan adalah …
a.Fans musik
b.Demonstrasi
c.Pecinta tanah air
d.Kemiskinan
e.Pawai supporter sepakbola
10.Menggusur kawasan pedagang kaki lima dimata masyarakat dikenal pengendalian sosialyang bersifat …
a.Preventif
b.Represif
c.Kearifan local
d.Demokratis
e.Menjalankan keputusan pengadilan
11.Banyaknya polemik tentang pilihan keyakinan agama di Indonesia dikarenakan …
a.Indonesia adalah multiagama
b.Perbedaan pandangan tokoh agama
c.Agama gagal memakmurkan umatnyad.Sanksi hukum lemah
e.Terjadi intervensi dari Negara
12.Gagalnya era orde baru adalah berhasilnya program pembangunan yang ditandai denganadanya kesenjangan dan perbedaan yang mencolok pada …
a.Kelompok sosial
b.Kaya dan miskin
c.Antar etnis
d.Tua dan muda
e.Konglomrat dan tukang becak
13.Konflik institusi penegak hukum (KPK, Polri, dan Kejaksaan) sebagai contoh konflik yangdisebabkan …
a.Kekuasaan
b.Ekonomi
c.Dorongan publik
d.Oknum penegak hokum
e.Perilaku menyimpang
14.Perilaku yang menyebabkan rapuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah…
a.Kemiskinan
b.Kebodohan
c.Teror dan kekerasan
d.Mancuri keakayaan asing
e.Industri
15.Keadaan yang mampu menjadi perekat integrasi bangsa dan penguatan Negara adalah …
a.Keadilan sosial
b.Persamaan
c.Perbedaan
d.Undang-undang
e.Tokoh nasional
16.Penghambat integrasi nasional (salah satunya) adalah keragaman cirri-ciri fisik suku bangsakhususnya pada …
a.Kaukasoid dan negroid
b.Austroloid dan negroid
c.Negroid dan kaukosid
d.Melanesoid dan mongoloid
e.Mongolid dan negroid
17.Suatu bangsa ada karena adanya kelompok-kelompok etnik yang…
a.Tercapai kebutuhan ekonomi
b.Membentuk suatu Negara
c.Saling ingin hidup bersama
d.Memilih pemimpin bangsae.Menjadi bangsa yang kuat
18.Pemberontakan yang terjadi di daerah-daerah setelah terbentuknya negara Indonesiadisebabkan kerena …
a.Tujuan ekonomi gagal
b.Kepentingan kelompok sesaat
c.Ingin mendirikan Negara sendiri
d.Tindakan menyimpang
e.Sosiokultural belum siap
19.“Anak muda wirausaha, orang tua petani saja”. Pandangan di atas merupakan contoh darikonsep …
a.Adaptasi sosial
b.Mobilitas sosial
c.Deferensiasi social
d.Struktur social
e.Interaksi sosial
20.Maraknya saluran mobilitas sosial yang diakibatkan karena sistem pemerintahandesentralistik adalah …
a.Politik
b.Pendidikan
c.Perkawinan
d.Ekonomi
e.Lembaga keagamaan
21.Perilaku primordialis dapat minimal dengan cara menyelenggarakan…
a.Program pembangunan
b.Pemerataan program padat modal
c.Pendidikan generasi muda
d.Bekerjasama dengan asing
e.Pendidikan etika
22.Upaya dalam mengembangkan budaya nasional adalah dengan cara …
a.Memilih budaya terbaik
b.Mengenali budaya lokal
c.Meminimalkan budaya local
d.Berinteraksi dengan budaya asing
e.Menyusun budaya dunia kemudian membandingkannya
23.Perubahan yang ada di bidang pemerintahan dan politik, contohnya adalah …
a.Abdi keraton menjadi abdi penguasa
b.Abdi penguasa menjadi abdi pengusaha
c.Abdi pengusaha menjadi abdi Negara
d.Abdi penguasa menjadi pelayan masyarakat
e.Abdi masyarakat menjadi pelayan masyarakat
24.Suatu perubahan dikatakan lebih baik apabila terwujudnya …
a.Keadilan dan kesejahteraan
b.Keyakayaan dan kemanfaatan
c.Keteraturan dan kemakmuran
d.Kelanggengan dan keharmonisan
e.keamanan dan kedamaian
25.Karena tidak berfungsinya lembaga politik dan pemerintahan menyebabkan…
a.Terbatasnya keterwakilan orang daerah pada lembaga pemerintahan
26.Akibat dari terbatasnya sumber daya ekonomi keluarga, mengakibatkan …
a.Perceraian
b.Urbanisasi
c.Bunuh diri
d.Bekerja keras
e.Hidup bersahaja
27.Kependudukan, struktur masyarakat desa, transmigrasi, urbanisasi, pendidikan, danmodernisasi merupakan contoh dari …
a.Masalah penelitian
b.Tujuan penelitian
c.Data penelitian
d.Saran penelitian
e.Teknik pengumpulan data
28.Minimnya data lapangan, mengakibatkan kebijakan pembangunan pada era orde baru tidak tepat sasaran. Hal tersebut dikarenakan…
a.Data berhubungan dengan masalah
b.Data berhubungan dengan olah data
c.Data berhubungan dengan kesimpulan
d.Data berhubungan dengan teori
e.Data berhubungan dengan tujuan
29.Pada tahun 1994, Departemen Sosial RI membangun rumah di masyarakat terasing. Setelahrumah selesai di bangun, masyarakat tersebut tidak mau menempati. Kasus di atasmerupakan contoh dari pentingnya …
a.Data dan informasi awal
b.Rekomendasi penelitian
c.Memilih jawaban
d.Memilih saran
e.Olah data
30.Pada suatu temuan penelitian, menyimpulkan bahwa pelaksanaan program pembangunan,dibutuhkan biaya pembangunan yang sangat mahal. Hal ini dikarenakan masyarakat kita bersifat …
a.Individualistik
b.Suka menabung
c.Saling ketergantungan
d.Menghargai karya orang lain
e.Tidak ingin merepotkan orang lain